PANDEGLANG | Gedung Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mathlaul Anwar Langensari Kecamatan Saketi pada Jum’at (6/03) ambrol. Sekolah yang kondisinya sudah rapuh tersebut sampai saat ini belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, sehingga sarana pendidikan tersebut rusak dan kondisinya memprihatinkan. Hingga terjadinya gedung sekolah tersebut runtuh.
Runtuhnya gedung sekolah mengakibatkan aktifitas belajar mengajar terganggu, kendati peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun hal itu membuat pihak sekolah merasa khawatir akan terjadi runtuhan susulan, lantaran sisa bangunan yang ada saat ini kondisinya sangat memprihatinkan.
Dalam hal ini, Kepala Sekolah Muhaimin merasa khawatir dengan bangunan Sekolah Madrasah Tsanawiyah MA ini tidak mampu menunggu hingga bantuan turun dari pemerintah terkait. “Saat ini, ruangan kelas yang ada di MTs ini kondisinya sudah tidak layak untuk kegiatan belajar mengajar,” kata Muhaimin kepada Koran Banten belum lama ini.
Hal yang sama dikatakan salah satu guru MTs Mathlaulanwar Amri, dirinya sangat khwatir dengan kondisi bangunan sekolah yang saat ini kondisinya sangat mengkhawatirkan.
“Saya sangat berharap kepada pemerintah maupun stakeholder untuk membantu dan lebih memperhatikan dunia pendidikan,” tandasnya.
Di tempat terpisah, Kepala Kantor Departemen Agama (DEPAG) Kabupaten Pandeglang, Maman Faturahman, mengaku belum mendapat laporan soal runtuhnya gedung MTs Mathlaul Anwar. Untuk tahun 2009, menurutnya, Kandepag Kabupaten Pandeglang sedang berkonsentrasi memperbiki sarana dan prasarana di Madrasah Ibtidaiyah Karena dananya yang terbatas. “Baru 2010 nanti saya akan membabat habis sekolah-sekolah yang perlu di rehabilitasi,” kata Maman. [AAL]
No comments:
Post a Comment