madrasah

Sunday, February 27, 2011

SAMBUTAN KETUA UMUM PBMA PADA WISUDA UNMA 26 FEB 2011

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang kami hormati Rektor Universitas Mathla’ul Anwar Prof. Dr. H. Herman Haeruman JFWAAS;
Yang kami hormati para dekan Fakultas di lingkungan Universitas Mathla’ul Anwar;
Para pejabat, tokoh masyarakat, seluruh undangan yang mulia serta tak lupa bagi para wisudawan-wisudawati beserta keluarganya yang berbahagia...


Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmatnya sehingga pada pagi ini kita bisa menghadiri acara Wisuda Program Sarjana Universitas Mathla’ul Anwar, Pandeglang Banten. Sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, Nabi akhirul zaman, laa nabiya ba’dah. Tidak ada nabi lagi setelahnya.



Pertama-tama, atas nama Pengurus Besar Mathla’ul Anwar, kami mengucapkan selamat kepada semua wisudawan dan wisudawati yang hari ini dikukuhkan sebagai alumni Universitas Mathla’ul Anwar. Hari ini saudara telah resmi menyelesaikan seluruh proses pembelajaran di Universitas Mathla’ul Anwar dan siap untuk kembali ke pangkuan masyarakat, membina, mengabdi dan mengamalkan seluruh ilmu yang diperoleh selama saudara belajar di UNMA. PBMA merasa bangga atas atas kelulusan saudara, karena kembalinya saudara ke masyarakat semakin memperkuat, memperkokoh dan menambah peran Mathla’ul Anwar dalam membangun bangsa. Saudara adalah ujung tombak Mathla’ul Anwar untuk melakukan dakwah, amar makruf dan nahyi munkar melanjutkan amanat para pendiri Mathla’ul Anwar. Kembalinya saudara kepada masyarakat diharapkan terus “memancarkan sinar terang”, membawa kecerahan bagi masyarakat karena saudara adalah “tempat terbitnya cahaya” dalam membina masyarakat. Selanjutnya kami berpesan agar saudara mampu menjaga dan memelihara nama baik Mathla’ul Anwar. Yaitu dengan menjaga untuk terus berperilaku baik sebagai insan paripurna serta memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat kepada orang lain (khairunnasi anfa’uhum linnaas).



Hari ini saudara resmi menyandang gelar “sarjana”. Secara etimologis, kata “sarjana” berasal dari bahasa Sanskerta: sajjana yang berarti “berwatak baik, arif dan terhormat”. Arti kata tersebut sesungguhnya mencerminkan sikap manusia sebagai khalifatul fil ardh atau pemimpin di dunia --setidaknya pemimpin untuk diri sendiri. Sebagai pemimpin, saudara dituntut agar menjadi insan yang berintegritas, yaitu manusia yang serasi, selaras antara ucapan dan perbuatan; manusia yang berintegritas adalah manusia yang serasi dalam ketiga ranah baik kognitif, afektif maupun psikomotor. Manusia berintegritas adalah manusia yang selaras antara pemahaman keagamaan dan sikap sosialnya, yaitu manusia yang saleh baik secara agama maupun secara sosial. Manusia berintegritas adalah manusia yang senantiasa lurus sebagai akibat ketaatannya kepada ajaran agama. Bukan manusia yang hanya pintar ilmu agamanya namun mengalami kendala dalam melaksanakan ajaran agamanya tersebut atau sering disebut gap implementation. Saudara harus menjauhi dari sikap hipokrit atau manusia munafik yang berbeda antara ucapan dimulut dan perbuatan. Adalah mudah untuk menjauhi sikap ini, yaitu dengan menjauhi tiga ciri munafik, yaitu: “jika berkata ia bohong, jika berjanji ia lupa dan jika diberi amanah ia khianat”.



Atas dasar cita-cita untuk melahirkan manusia yang berintegritas itulah, PBMA merasa berkepentingan dengan proses penyelenggaraan pendidikan pada semua satuan pendidikan di lingkungan Mathla’ul Anwar termasuk di dalamnya UNMA Pandeglang, Banten. Dalam konteks ini PBMA memandang pendidikan adalah bagian dari proses sosialisasi serta penanaman nilai-nilai, ghirah dan “ideologi” organisasi MA. Karena itu, proses penentuan pimpinan di lingkungan UNMA yang melibatkan peran PBMA harus difahami dalam kerangka berpikir seperti ini. Hal ini sama sekali bukan dalam rangka mengkooptasi atau mengintervensi independensi Perguruan Tinggi, namun PBMA berkepentingan untuk melakukan penjaminan mutu (quality assurance) atas proses penyelenggaraan pendidikan di lingkungan Mathla’ul Anwar. Dengan demikian, diharapkan proses pembelajarannya-pun dapat dijalankan oleh pimpinan yang memahami organisasi MA, melaksanakan amanat khittah serta toleran terhadap perbedaan.



Untuk itulah, dalam proses perkuliahan di Universitas Mathla’ul Anwar, ada mata kuliah Dirasah Islamiyah yang harus ditempuh oleh mahasiswa. Mata Kuliah ini berisi diantaranya materi-materi tentang pendidikan agama Islam, sejarah dan khittah Mathla’ul Anwar, beserta aliran-aliran ahlussunah waljamaah yang tercakup dalam mazhab yang empat (mazahibul arba’). Melalui pemberian materi ini, diharapkan mahasiswa kelak mampu bersikap toleran (tasamuh) terhadap perbedaan dalam pemahaman agama, sepanjang sesuai dengan tuntunan ahlussunah waljamaah. Sesuai dengan khittah, MA tidak fanatik terhadap salah satu mazhab, namun memberikan kebebasan kepada warganya untuk memilih mazhab yang tepat asalkan memiliki argumen yang kuat sesuai dengan kemampuan masing-masing. Kebebasan berpendapat ini merupakan tradisi yang baik di MA, tradisi yang sangat sesuai dengan iklim kebebasan akademik yang menjadi ciri pada Perguruan Tinggi. Hal ini menunjukan bahwa MA concern terhadap perbedaan pemahaman, karena disaat organisasi lain cenderung membatasi warganya hanya atas pemahaman tertentu, MA mempelopori kebebasan bermazhab sepanjang dilandasi oleh pemahaman atas pilihan pendapatnya tersebut.



Bapak Rektor, dan hadirin yang kami muliakan serta wisudawan yang berbahagia. Selain pesan untuk para wisudawan, PBMA merasa perlu memberikan pesan kepada seluruh civitas akademika khususnya unsur pimpinan yaitu Rektor beserta pembantunya dan para Dekan beserta pembantunya.



Sebagai Universitas yang bernaung di bawah panji Mathla’ul Anwar, UNMA adalah bagian tak terpisahkan dari MA dan karenanya berkewajiban untuk turut mensukseskan dan mendukung program-program PBMA sebagaimana diamanatkan oleh Muktamar khususnya dalam bidang Pendidikan dan Kebudayaan. Sesuai amanat muktamar, PBMA terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan di semua satuan pendidikan MA. UNMA yang saat ini sebagai satu-satunya pendidikan tinggi milik MA harus memainkan peran penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di MA tersebut. Pelaksanaan konsep tri dharma perguruan tinggi di UNMA sudah selayaknya dioptimalkan dalam konteks peningkatan mutu pendidikan itu.



Pada dharma pendidikan dan pengajaran, UNMA dapat berkontribusi dalam merumuskan konsep dan strategi pembelajaran yang efektif dan menyenangkan yang akan menjadi ciri khas proses pembelajaran di MA. Pada dharma penelitian, UNMA dapat menjadikan satuan-satuan pendidikan di sekitarnya sebagai laboratorium untuk mengkaji, meneliti dan merumuskan konsep-konsep pendidikan yang sesuai dengan visi dan misi MA. Pada saat bersamaan, penelitian juga bisa diarahkan untuk menemukan konsep-konsep praktis dalam pengembangan perekonomian, sosial bahkan pembinaan lingkungan hidup dan penerapan teknologi praktis dengan sasaran warga MA di sekitar. Sedangkan untuk dharma pengabdian pada masyarakat, mahasiswa UNMA perlu diarahkan untuk terus mendampingi, mengadvokasi dan mengasistensi masyarakat dalam menghadapi kesulitan hidup akibat tidak menentunya situasi perekonomian dan politik. Karena itulah, perlu kiranya UNMA merumuskan dan mengevaluasi kurikulumnya secara teratur guna menyesuaikan dengan tuntutan masyarakat pada umumnya dan warga MA pada khususnya. Dengan demikian, universitas milik MA ini, tempat berhimpunnya para intelektual dan cendekiawan MA, menjadi tangki pemikir (think tank) MA yang memberikan kontribusi kongkrit bagi kemajuan masyarakat.



Bahkan lebih jauh lagi, UNMA sudah selayaknya menjadi pelopor dalam merumuskan gagasan-gagasan visioner masa depan untuk pengembangan organisasi MA secara menyeluruh. Justeru dari UNMA-lah seharusnya lahir konsep-konsep pengembangan MA sepuluh tahun, duapuluh tahun bahkan seratus tahun kedepan! Justeru dari UNMA-lah diharapkan lahir rencana-rencana strategis bagaimana membangun MA kedepan agar mampu bersaing dan sejajar dengan ormas lain baik di tingkat lokal, nasional, regional bahkan internasional!



Demikianlah, cita-cita dan keinginan untuk menjadikan UNMA sebagai think tank-nya MA memerlukan kesamaan pandangan dalam memahami dan menyelami MA. Disinilah pentingnya keserasian kebijakan dan sinkronisasi program antara PBMA sebagai induk organisasi dengan UNMA sebagai bagian penting dari masyarakat intelektual MA. Dalam kerangka itulah struktur PBMA mengakomodasi kepentingan ini dengan dibentuknya Badan Pelaksana Harian (BPH) sebagai organ PBMA yang secara langsung melakukan pembinaan terhadap UNMA.



Hadirin dan wisudawan yang berbahagia, secara internal, UNMA juga tidak lepas dari kewajiban untuk memenuhi ketentuan Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diamanatkan oleh UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Terdapat delapan standar nasional pendidikan yaitu: standar isi; standar proses; standar kompetensi lulusan; standar pendidik dan tenaga kependidikan; standar sarana dan prasarana; standar pengelolaan; standar pembiayaan; dan standar penilaian pendidikan. Sementara pada saat bersamaan, UNMA-pun harus memenuhi ketentuan tentang dosen sebagaimana diatur dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.



Selanjutnya, saya ingin berpesan bagaimana peran UNMA dalam konteks kebijakan pendidikan secara nasional, yang dikenal dengan istilah “tiga pilar pendidikan” yaitu: Peningkatan akses dan pemerataan; Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing; serta Peningkatan tata kelola, good governance dan pencitraan. Pada aspek akses dan pemerataan, UNMA telah memainkan peran yang penting dengan membuka kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk mengecap pendidikan tinggi yang murah dan terjangkau. Kami memberikan apresiasi bahwa saat ini mahasiswa UNMA telah mencapai hampir 9 ribu orang. Ini berarti UNMA sangat baik dalam memberikan akses pendidikan kepada masyarakat. Sedangkan untuk aspek peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, tampaknya masih memerlukan pembenahan agar UNMA mampu melahirkan alumni yang bermutu dapat bersaing serta memiliki ilmu yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Pembenahan ini dapat dimulai dengan perbaikan manajemen pembelajaran setidaknya memenuhi persyaratan minimal sebagaimana diatur oleh pemerintah. Untuk itulah masih diperlukan adanya lembaga khusus yang melakukan penjamin mutu (quality assurance) di lingkungan UNMA.



Untuk aspek tata kelola, good governance dan pencitraan, kami memandang UNMA perlu terus menyempurnakan sistem manajemennya khususnya dalam pengelolaan keuangan agar lebih transparan dan akuntabel. Sebagai lembaga publik, UNMA perlu transparan dalam mengelola keuangannya agar tidak menimbulkan kecurigaan dari berbagai pihak. Dengan transparansi ini diharapkan timbul image positif yang berdampak baik bagi pencitraan UNMA. Karena hanya dengan citra yang positiflah pihak-pihak lain seperti dunia usaha, pemerintah bahkan masyarakat umumnya tertarik untuk membantu.



Hadirin serta wisudawan yang berbahagia, sebelum saya mengakhir sambutan ini, sedikit saya ingin menyampaikan beberapa program PBMA khususnya yang terkait dengan pengembangan pendidikan. Saat ini kami sedang merintis kerjasama pembelajaran Bahasa Inggris untuk guru melalui metode distance learning bersama madrasah Al-Irsjad Al-Islamiyah Singapura. Program pembelajaran jarak jauh ini dilakukan antara Singapura-Menes dengan menggunakan fasilitas teleconference berbasis internet. Perwakilan dari madrasah Al-Irsjad sudah melakukan assesment terhadap guru-guru Bahasa Inggris sebagai calon peserta. Para lulusan program ini kelak akan memiliki sertifikat internasional. Program lainnya adalah perintisan pendirian sekolah Mathla’ul Anwar di Jepang. Guru-guru yang akan dikirim ke Jepang sebagai tenaga pengajar adalah guru dari Madrasah Al-Irsjad Singapura. Mereka diutus ke Jepang atas nama Mathla’ul Anwar. Selain itu, PBMA akan melakukan rintisan untuk mendirikan Perguruan Tinggi Mathla’ul Anwar di Propinsi lain. Kami berharap dalam lima tahun kedepan setidaknya sudah bisa didirikan dua perguruan tinggi lain selain UNMA Pandeglang. Kita berharap, dalam lima tahun kedapan, UNMA bukan lagi menjadi satu-satunya perguruan tinggi milik MA. Itulah beberapa program penting yang terkait dengan bidang pendidikan.



Akhirnya, saya atas nama PBMA mengucapkan terima kasih atas peran UNMA selama ini dalam mencerdaskan kehidupan ummat. Semoga UNMA terus mampu membenahi dirinya untuk berkembang lebih baik lagi. Terima kasih.



Hadanallahu waiyyakum ilas shiratim mustaqim

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



Pandeglang, 26 Februari 2011

Pengurus Besar Mathla’ul Anwar

No comments: