madrasah

Tuesday, November 30, 2010

Mathla'ul Anwar Tidak Menjadi Bagian Partai Politik

Serang, (ANTARABanten) - Ormas Islam Mathla'ul Anwar tidak menjadi bagian dari partai politik manapun, meskipun secara individu banyak pengurus menjadi bagian dari anggota berbagai partai politik.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar (MA) K.H. Ahmad Sadeli Karim di Serang, Senin.

"Mathla'ul Anwar jangan terjebak dengan partai politik manapun, tujuannya bukan untuk kekuasaan tetapi sesuai dengan namanya untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat," kata Sadeli Karim usai terpilih menjadi Ketua Umum MA periode 2010-2015 pada Muktamar MA ke XVIII di Anyer Serang 16-19 Juli 2010.

Menurut Sadeli, meskipun banyak pengurus MA di wilayah dan kabupaten/kota menajdi pengurus partai politik, bahkan menjadi anggota DPRD, tetapi itu bukan atas nama organiasi melainkan secara pribadi.

Sehingga kondisi tersebut tidak akan berpengaruh terhadap eksistensi organiasi karena tidak bisa digiring kepada partai politik manapun.

Sadeli mengatakan, program yang paling utama akan dilaksanakan pada awal kepemimpinannya adalah pembenahan organiasai dan pembentukan kepengurusan baru serta pemberdayaan sumber daya manusia di internal organisasi melalui berbagai pelatihan dan pendidikan.

"Jika pengurus dan struktur organisasi kuat, maka kerjanya bisa lebih cepat dan lancar," kata Mantan Wakil Ketua DPRD Banten tersebut.

Sedangkan program jangka panjang yang akan dilakukan pada masa kepemimpinannya adalah, pembenahan infrastruktur pendidikan mulai Raudlatul Atfhal (RA), Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah hingga Perguruan tinggi Mathla'ul Anwar di 28 provinsi yang memiliki pengurus wilayah MA hingga ke tingkat desa-desa.

"Pendidikan madrasah di desa-desa akan menjadi basis perjuangan kami bersama kegiatan sosial lainnya," katanya.

Salah seorang Muktamirin yang juga Ketua Pengurus Wilayah MA Jawa Timur KH Abdullah Fakih mengatakan, ia merasa yakin dengan sosok pemimpin MA yang baru tersebut, sehingga organisasi MA akan lebih maju dan bisa sejajar dengan dua ormas Islam lainnya yakni NU dan Muhamaddiyah.

"Kami yakin Mathla'ul Anwar ke depan akan lebih dikenal luas dan sejajar dengan ormas Islam lainnya. Karena kami merasa yakin dengan kepemimpinan yang baru ini," kata Abdullah Fakih.

Sementara itu salah seorang pengurus Generasi Muda Mathlaul Anwar (Gema MA) Nasrullah mengatakan, MA ke depan harus mampu mengambil peran yang strategis dalam urusan masyarakat karena selama ini MA kurang begitu terdengar dibanding NU dan Muhamadiyah.

Oleh karena itu, MA harus mampu menunjukan eksistensinya tetapi jangan sampai terjerembab kepada partai politik manapun.

"Mathla'ul Anwar harus netral dan lepas dari pengaruh politik partai manapun," kata Nasrullah.

No comments: